SLEMAN - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menyambut positif aturan terbaru dari Satuan Tugas Satgas Covid-19 pusat yang mengeluarkan surat edaran nomor 1 tahun 2023 yang salah satunya mengatur soal aturan pelaku perjalanan dalam dan luar negeri. Dalam surat edaran tersebut, pelaku perjalanan luar dan dalam negeri yang kondisinya sehat diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker. Pemerintah Kabupaten Sleman akan mengikuti aturan tersebut karena sudah menjadi kebijakan dari pemerintah pusat. "Ya, jika memang itu sudah menjadi kebijakan dari pusat, maka daerah akan mengikutinya. Hanya perlu catatan- catatan khusus yang tetap harus diperhatikan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, dr. Khamidah Yuliati, Sabtu 10/6/2023. Catatan tersebut di antaranya, bagi warga sakit ataupun kurang fit sebaiknya tetap mengenakan masker agar tidak menularkan kepada yang sehat. "Jadi jika ada gejala demam, batuk-pilek sebaiknya yang sakit tersebut, bermasker saja," kata Yuli. Kemudian tetap diperlukan menjaga protokol kesehatan seperti mencuci tangan secara periodik dengan sabun pada air mengalir atau menggunakan hand sanitizer. Baca juga Mengenal SpeedCash, Aplikasi E-Money yang Bisa Buat Bayar Tagihan PDAM Warga Yogya Sebelumnya, satuan tugas satgas covid-19 pusat telah mengeluarkan aturan terbaru di masa transisi endemi covid-19. Aturan prokes tersebut termuat dalam surat edaran SE nomor 1 tahun 2023 yang ditandatangani Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB selaku ketua satuan penanggulangan covid-19. Satu di antara isi aturan yang mulai diberlakukan tanggal 9 Juni 2023 tersebut adalah pelaku perjalanan dalam dan luar negeri, dengan kondisi sehat, diperbolehkan tidak menggunakan masker.rifMenjawabkebutuhan air minum ditengah masyarakat yang semakin meningkat, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sleman melakukan soft launching Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) pada Sabtu (5/11) di Kantor PDAM Sleman dalam acara Puncak Acara Bulan Bakti PDAM Sleman. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kode Pos 55511 Telp (0274) 868405
Kulon Progo ANTARA - Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Binangun Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Kamijoro segera selesai sehingga mampu mencukupi kebutuhan air bersih untuk masyarakat hingga mendukung kawasan aerotropolis. Direktur PDAM Tirta Binangun Jumantoro di Kulon Progo, Sabtu mengatakan SPAM Kamijoro yang dibangun di Padukan Kaliwiru, Tuksono diproyeksi mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat Kulon Progo wilayah selatan, embarkasi haji dan kawasan aerotropolis, serta mendukung kawasan perdagangan dan industri di Sentolo. "Beberapa wilayah selatan di Kabupaten Kulon Progo, seperti Lendah, Panjatan, Galur, membutuhkan jaring air bersih. Untuk itu, kami berharap pembangunan SPAM Kamijoro segera dapat diselesaikan supaya masyarakat tidak kesulitan air bersih," kata Jumantoro. Ia mengatakan penyelesaian SPAM Kamijoro membutuhkan sinergitas pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. Kondisi saat ini di Kabupaten Kulon Progo sangat minim kebutuhan air bersih dan sangat mendesak. "Sebetulnya, kami yang kami butuhkan adalah percepatan merealisasikan pembangunan SPAM Kamijoro. Hal ini karena sudah lama dan kami tunggu," katanya. Jumantoro mengatakan bila SPAM Kamijoro sudah terpasang sempurna, PDAM Tirta Binangun fokus mencari pelanggan dan wilayah sasaran sudah ditentukan. "SPAM Kamijoro sangat ditunggu-tunggu masyarakat Kulon Progo wilayah selatan. Dikarenakan beberapa wilayah ini setiap kemarau berpotensi kekurangan air bersih," katanya. Lebih lanjut, Jumantoro mengatakan pihaknya siap mencukupi air bersih untuk distribusikan kepada masyarakat terdampak kekeringan. "Koordinator distribusi air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan, yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD. Kami mendukung air bersih, sedang armada tangki disiagakan oleh dinas sosial dan BPBD Kulon Progo," katanya. Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Joko Satya Agus Nahrowi Joko Satya mengatakan pada 2023, Pemkab Kulon Progo menyiapkan anggaran biaya tidak terduga penanganan potensi bencana El Nino atau kemarau panjang sebesar Rp7 miliar. Anggaran biaya tidak terduga ini digunakan secara keseluruhan, baik untuk distribusi air bersih dan kegiatan penanganan kebencanaan lainnya selama 2023. "Anggaran secara spesifik untuk penanganan potensi bencana El Nino tidak ada. Namun, pada 2023 ini, Pemkab Kulon Progo menyiapkan BTT sebesar Rp7 miliar," kata Joko Satyo. Ia berharap, El Nino yang diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat, tidak membawa dampak bencana di Kulon Progo. Untuk itu, BPBD Kulon Progo melakukan pemetaan wilayah-wilayah yang berpotensi terjadi kekeringan bila ada bencana El Nino. El Nino berpotensi melanda enam kecamatan, yakni Girimulyo, Kokap, Kalibawang, Samigaluh, Nanggulan dan Sentolo. Enam kecamatan tersebut terdapat 13 desa yang menjadi langganan kekeringan. Pada 2018, sedikitnya kepala keluarga di 109 dusun mengalami krisis air. "Sebanyak 109 dusun tersebut berada di 23 desa di delapan kecamatan, yakni Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Kokap, Pengasih, Sentolo, Nanggulan dan Panjatan," katanya. Baca juga BPBD Kulon Progo imbau panen air hujan antisipasi kemarau panjang Baca juga Jumlah warga terdampak kekeringan di Kulon Progo meningkat Baca juga Kulon Progo butuhkan Rp13,150 miliar bangun jaringan air bersih ke YIAPewarta SutarmiEditor Muhammad Yusuf COPYRIGHT © ANTARA 2023